Rabu, 25 Agustus 2010
Musim Masa Hidup
Di waktu mudaku,
aku menantikan hari esok.
Seakan waktu berjalan lambat,
sesaat waktu berlalu,
ku mengenang kemarin,
seakan waktu begitu cepat mengalir.
Semua cuaca sepertinya sudah ku kenal,
duniaku di pagi hari,
wajah-wajah penuh rona melintas di hadapanku.
Di sini aku belajar segalanya.
Cuaca apa yang belum kucicipi disini?
Semua pernah disajikan.
Hembusan angin yang merangkul,
badai musim hujan,
kilatan petir di siang hari,
matahari yang hangat,
panas menyengat di tengah gurun,
hujan kesedihan,
mendung tak kunjung terang,
salju yang membekukan sekujur tubuh,
musim gugur penuh warna,
musim semi merekah.
Tak peduli apa yang lalu,
yang kupikir itu hanya kenangan.
kini yang kutahu hanya,
Tuhan..menjadi pedoman hatiku.
Hatiku..menjadi dorongan diriku.
Diriku..menjadi pelaksana aku.
Bukankah memang harus begitu?
Sebagai ramuan perubahanku
menghadapi misteri musim yang tak kutahu.
Kegembiraan,
Kebimbangan,
Terdiam,
Terhempas,
Kekakuan,
Penantian,
Penghianatan,
Kesedihan,
Melayang,
Kesenangan.
Menari indah
di setiap musim.
Striratna2009
2 comments:
bagus ratna, ketika semua bumbu" kehidupan hampir semua telah diketahui, hampir semua rasanya begitu melekat, mari diulangi menjalani dengan rasa yg sama namun kualitas yg berbeda, memperbaiki kesalahan pada masa yg sama mumpung masih dititipkan nafas,,hehehehe
makasi vajar..
waaa, seneng banget sm katakatamu,
manis sekali : )
Posting Komentar