Penabur ceria dalam rona wajahnya,
yang 'tak pernah muram dari pandanganku.
Akan kusimpan dalam ingatan,
wajah cerah penghibur hati,
buatku larut dalam melodi nafasmu yang berhembus lembut,
menyentuh keterpakuanku,
mengalihkan segala rasa yang menghampiri ketika berada di dekatnya,
awalnya.
Berbisik pada hati,
berharap 'tak ada yang mampu membaca tatapan ini selain dirimu.
Disini aku mengeja namamu,
di dalam hati.
Begitu 'ku tersadar,
terlalu jauh kuluruh kedalam kehampaanku.
Sekejap saja kau menghilang dari tatapanku,
beralih kepada pemujamu yang lebih berbinar.
Seperti bintang yang tak terhitung jumlahnya,
layaknya pasir tak bernama.
Inginnya 'ku menghentakkan langkah sejauh mungkin,
agar tak ada satupun yang menemukanku.
Atas semua rasa yang terlalu mudah kurasakan terhadapnya. Berlari menuju taman yang telah mati,
pertanda hati ini membisu.
Seketika itu,
rayuannya pun serasa hilang 'tak membekas,
'tak ada yang mengingatnya,
'tak ada yang memaknainya.
Hanya 'ku seorang diri,
mencoba memilah kebenaran,
atas keambiguan sebuah kata dan rasa.
Berbaliklah sejenak,
aku belum sempat mengeja namamu dalam bisikanku,
kepadamu.
oleh: Ni Putu Ayu Striratna
2 comments:
artikelnya kog cmn 1,,hehehehe
check this blog :
http://dewa-therealbali.blogspot.com/
http://dewa-musicforfreedom.blogspot.com/
yihaaaaa...
lupa punya blog...
tulisan tersimpan rapi..ehee..
makasih :D
Posting Komentar