RSS
Wecome to my Blog, enjoy reading :)

Minggu, 13 Februari 2011

Tindakan Hijau Terbaik Saat ini Dimulai dari Piringmu





Sahabat muliaku, saudaraku,
dan semua orang di sekelilingku yang sangat baik dan tulus mencintai perdamaian,
yang mendambakan lingkungan yang bersih dan sehat,
dan yang ingin mewariskan keadaan surgawi di dunia ini bagi generasi mendatang,

Tahukah bahwa kita benar-benar dalam keadaan sangat genting, kita terdesak oleh waktu?


— Ban Ki-moon, sekretaris jendal PBB, dan pada pembukaan konggres IPCC di Cancun, Mexico, Ban Ki-moon yang baru lalu menegaskan bahwa planet kita benar-benar dalam keadaan kritis dan terus bergerak ketika mereka semua sedang berkonggres dan bernegosiasi, “Tahun ini di Cancun, saya kira kira perlu lebih praktis dan realistik,”


“Kita sedang mengalami krisis iklim yang merupakan keadaan sangat genting bagi planet ini.”
— Albert Arnold (Al) Gore Jr, mantan wakil Presiden Amerika Serikat, mendapat hadiah Perdamaian Nobel Prize 2007 atas upayanya membangun dan menyebarkan pengetahuan yang lebih besar tentang perubahan iklim yang terjadi akibat tindakan manusia, dan untuk meletakkan dasar bagi langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan perubahan tersebut,” “Krisis iklim ini bukanlah sebuah masalah politik, tetapi adalah tantangan moral dan spiritual untuk semua manusia.”

Apakah hanya karena saat ini kita masih bisa duduk, berbicara dan membaca dengan nyaman dan aman saat ini, hanya karena kita masih bisa membeli air dan tidak merasa kekurangan pangan, lalu kita merasa bahwa planet kita sedang dalam kondisi aman dan kita tidak perlu bergerak cepat?

Padahal krisis terhadap planet ini bergerak makin parah dan makin cepat. Bila tidak bertindak sangat cepat maka kelak tidak ada lagi yang tersisa untuk kita walaupun kita ingin melindunginya. Pada saat itu mungkin segala sesuatunya sudah menjadi terlambat.
Para ilmuwan dunia khawatir jika kita melampaui titik kritis tertentu, akibat perubahan iklim tahap berikutnya bukan saja cepat tapi tak dapat diperbaiki lagi dan menjadi bencana besar. Mereka sudah melihat tanda-tanda bahwa kita mendekati titik kritis itu, Dari observasi pada berbagai danau besar dan di tempat-tempat lain terlihat bahwa gas metana yang dahulu tersimpan dengan aman di bawah lapisan beku Bumi sekarang mulai keluar dan menimbulkan gelembung-gelembung gas.
Tak seorang pun bisa menentukan kapan gas-gas metana tersebut akan keluar bersamaan dalam jumlah besar dan menyebabkan kenaikan temperatur berikutnya dengan sagat tajam tanpa bisa dihentikan denan cara apapun..

Selain itu, perubahan iklim juga telah membuat berbagai kehancuran yang lain :
- Lapisan es Kutub Utara yang berguna memantulkan energi matahari balik ke luar angkasa saat ini sedang menuju tahap menghilang seluruhnya dan diperkirakan akan terjadi pada beberapa musim panas yang akan datang;
- Kenaikan permukaan laut dan puluhan pulau sedang tenggelam atau terancam tenggelam. Jakarta, Singapore dan berbagai wilayah lain sudah berada di bawah permukaan air laut.
- Wilayah laut menjadi tanpa kehidupan karena meluasnya zona mati yang sifatnya terlalu asam untuk dihuni karena tingkat berlebih dari CO2;
- Kebakaran hutan yang semakin sering;
- Kepunahan seluruh spesies liar yang 100 kali lebih cepat dari normal;
- Tingkat badai makin intens dan merusak;
- Nyamuk penyebar penyakit tersebar karena wilayah-wilayah menghangat;
- Hilangnya gletser dunia; mengering atau hilangnya danau dan sungai yang jumlahnya puluhan ribu dan menyebarnya gurun pasir. Di berbagai gurun pasir di India sekarang terdapat timbunan es dan hujan salju, padahal hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
- Dua miliar orang menghadapi kekurangan air, dan 20 juta orang dalam kondisi putus asa — seperti pengungsi perubahan iklim yang tak mendapat perlindungan resmi.

Bila bencana tiba, kita hanya bergerak mengevakuasi orang dan mengirim bantuan bencana. Bila terjadi perang, orang-orang diberitahu tentang cara melindungi diri dan juga mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman. Tetapi, saat ini keadaannya jauh lebih genting daripada perang. Pemerintah dan kita harus memberitahukan kepada semua orang tentang keadaan genting ini. Sudah saatnya kita segera bertindak. Para pemimpin negara harus melakukan sesuatu. Orang-orang dari seluruh negara harus melakukan sesuatu yang cepat dan tepat. Pemerintah harus menjelaskan kepada warganya bahwa kita benar-benar dalam keadaan yang genting saat ini. Ini bukanlah pilihan pribadi lagi. Ini adalah masalah hidup dan mati sebuah planet.

Kerusakan tertinggi yang terjadi di planet ini adalah akibat perubahan iklim atau pemanasan global. Jadi yang paling utama yang harus kita lakukan adalah mendinginkan planet ini dahulu. Dan cara terbaik untuk menghentikan pemanasan global adalah menghentikan emisi gas rumah kaca yang mengepung panas kembali ke luar angkasa.
Kita telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, baik dengan cara penanaman pohon maupun pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor industri dan transportasi. Tetapi perubahan di sektor ini membutuhkan waktu terlalu lama – lebih lama dibandingkan dengan laju kerusakan saat ini.
Menanam pohon, misalnya, kita memerlukan waktu lebih dari sepuluh tahun agar pohon itu menjadi dewasa dan siap menyerap karbon dioksida, padahal waktu kita semakin pendek, tinggal beberapa tahun tersisa untuk menghindari titik kritis. Menghentikan sektor industri dan transportasi pun sangat mustahil dilakukan, bahkan mengurangi hingga 10% pun memerlukan penelitian yang lama dan biaya yang sangat besar.
Sudah saatnya kita mencari solusi yang jauh lebih cepat dan efektif serta sederhana. Sembari melakukan berbagai langkah yang sudah kita lakukan itu semua, marilah kita menyelesaikannya pada pokok permasalahannya, yaitu dengan menghilangkan sumber produksi metana terbesar di dunia. Metana tidak hanya memerangkap panas 72 kali lebih besar daripada CO2, tetapi umurnya di atmosfer juga jauh lebih pendek daripada CO2. Oleh karena itu, jika kita berhenti menghasilkan metana, atmosfer akan mendingin lebih cepat daripada jika kita berhenti menghasilkan karbon dioksida.

“Metana memanaskan Bumi 72 kali lebih besar daripada CO2 dalam jangka waktu 20 tahun.”
— Intergovernmental Panel on Climate Change

“Metana memanaskan Bumi 100 kali lebih besar daripada CO2 dalam jangka waktu lima tahun.”

“Satu ton metana yang dilepaskan hari ini akan menghasilkan pemanasan lebih besar dalam satu tahun daripada dampak satu ton CO2 yang dilepaskan hari ini hingga tahun 2075.”
— Dr Kirk Smith, Professor of Global Environmental Health, University of California, Berkeley


“Es abadi bersifat seperti bom waktu yang menunggu meledak—saat ia terus mencair, puluhan ribu teragram metana dapat dilepaskan ke atmosfer, sehingga akan semakin memanaskan atmosfer. Sumber metana yang baru diketahui ini tidak dimasukkan ke dalam model-model iklim.” (satu teragram = satu juta ton)
— Dr. Katey Walters,Aquatic Ecosystem Ecologist at the University of Alaska

Dan, produksi metana terbesar di dunia berasal dari sektor peternakan. Oleh karena itu, cara paling cepat untuk mendinginkan planet ini adalah dengan berhenti makan daging untuk menghentikan industri hewan, dan hal ini juga akan menghentikan emisi gas rumah kaca dan gas beracun yang lain yang timbul dari industri hewan.

Peternakan—Pengemisi Metana Terbesar
CO2 bukanlah ancaman terburuk bagi kita, tetapi metana lah yang terburuk
dan metana sebagian besar berasal dari pengembakbiakkan hewan.

Jadi, kita harus menghilangkan pengemisi yang terpenting itu. Kita akan menghancurkan dunia jika kita tak berhenti makan dan memproduksi daging serta produk hewani yang lainnya.
Semoga semua pemimpin menjadi lebih bijaksana, yaitu segera menghentikan praktek produksi daging, yang mematikan itu, yang merupakan pendorong utama yang membawa kita kepada titik tanpa harapan. Jika tidak, semua usaha dekarbonisasi ekonomi kita tidak akan memberikan efek yang nyata, atau kita tidak pernah punya kesempatan sama sekali untuk mengatasiya kembali.

Jika makan daging tidak dilarang atau tidak dibatasi maka seluruh planet akan lenyap. Lagi-lagi, ini adalah persoalan hidup dan mati untuk semua orang, bukan pilihan pribadi. Jika kita makan daging, kita menelan seluruh planet, menelan 90% persediaan makanan dan membiarkan orang lain kelaparan. Tidak selayaknya kita melakukan hal itu.
Bahkan, sebelum krisis terjadi di planet ini, peternakan telah menelan seluruh sebagian besar planet ini, menelan begitu banyak makanan dan menyebabkan kelaparan serta juga peperangan.

“Jika kita tidak mengubah pilihan makanan kita, apapun yang kita lakukan tidak akan membawa manfaat, karena daging yang paling banyak merusak hutan kita, Daging menyebabkan polusi air. Daging lah yang menyebabkan penyakit yang membuat kita menghabiskan uang untuk rumah sakit. Jadi ini adalah pilihan utama bagi siapa pun yang ingin menyelamatkan Bumi”
— Maneka Gandhi
PBB mendesak orang di seluruh dunia untuk bertindak menuju pola makan tanpa daging dan produk susu:
“Dampak buruk peternakan diperkirakan akan meningkat sangat besar karena pertumbuhan populasi dunia telah meningkatkan konsumsi produk hewani. Penurunan dampak buruk itu secara besar hanya mungkin dilakukan dengan perubahan pola makan dunia yang mendasar yaitu menjauhi produk hewani.”


Pada tahun 2009, setelah majalah kedokteran
The Lancet mengeluarkan laporan penting yang
berjudul “Dampak Kesehatan dari Perubahan
Iklim”, Sekretaris Jenderal PBB Ban menegaskan
bahwa perubahan gaya hidup yang direkomendasi-
kan oleh para ilmuwan akan sungguh bermanfaat
bagi kesehatan dan meredakan pemanasan global.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon: “Para ahli
mengatakan bahwa makan lebih sedikit daging juga akan meminimalkan dampak kita
pada lingkungan dan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Pernyataan ini
sangat jelas: perubahan iklim adalah tentang kesehatan kita dan kesehatan planet kita.”
Video berita selengkapnya dengan kualitas tinggi bisa diunduh di:
http://www.suprememastertv.com/ina/nwn/?wr_id=1072&page=1
Saksikan videonya di youtube: http://www.youtube.com/watch?v=5xSyuuFMkyo



Dr. Rajendra Pachauri, Ketua Perubahan Iklim Dunia,
IPCC, mengatakan bahwa peternakan adalah pengemisi gas
rumah kaca terbesar dan beliau mengajak semua orang
untuk berhenti makan daging.
http://www.youtube.com/watch?v=KoIh9J6biQ&feature=player_embedded







Al Gore mengingatkan agar kita Menghentikan “Industri Pertanian” (=Factory Framing, “…is a term used for large production or raising livestock in confinement at high stocking density, where a far operates as a factory – a practice typical in industrial farming by agribusinesses. The main product of this industry is meat, milki and eggs for human consumption, ,http://en.wikipedia.org/wiki/Factory_Farming)
http://www.youtube.com/watch?v=2yEar70-xFo&feature=player_embedded




Tindakan menggantikan produk hewani tidak hanya mampu mengurangi gas rumah kaca di atmosfer, tetapi juga dapat mengatasi krisis pangan dan air di dunia yang sedang berlangsung saat ini”
— World Watch Institute
Semakin cepat kita berubah, akan makin baik, sehingga kita dapat menghentikan perubahan iklim. Dan kita akan dapat memulihkan planet ini dengan sangat cepat dan segera, tetapi jika kita tidak melakukannya maka planet ini juga akan begitu cepat dan segera hancur.

Vegetarian haruslah menjadi pandangan hidup kita. Tidak ada yang perlu didiskusikan lagi mengenai hal ini.
Kita harus menyadari bahwa tidak ada pilihan lain kecuali berubah. Kita mau berubah, atau semuanya lenyap.
Tidak ada pilihan lagi sekarang ini.

“Peternakan adalah salah satu kontributor paling signifikan terhadap masalah lingkungan yang paling serius saat ini. Kita perlu bertindak segera dan cepat untuk memperbaiki situasi ini.”
—Dr. Henning Steinfeld, Chief of Livestock Information and Policy Branch, FAO, UN.

“Peternakan merupakan pendorong utama terjadinya pembabatan hutan. Peternakan merupakan sumber terbesar atas pencemaran air. Peternakan menghasilkan gas rumah kaca lebih dari semua gas rumah kaca yang diemisikan oleh gabungan transportasi seluruh dunia”
—Livestock’s Long Shadow


“Jangan makan daging. Ini adalah perkataan yang dulu takut dikatakan oleh IPCC, tetapi sekarang kami telah mengatakannya: Tolong kurangi makan daging —daging adalah komoditas yang sangat intensif karbon”
—Dr. Rajendra K. Pachauri, Chairman of IPCC
(http://www.theglobeandmail.com/news/world/article661961.ece.)

“Tak ada yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dan meningkatkan kesempatan untuk bertahan hidup di atas Bumi selain evolusi menuju pola makan”
—Albert Einstein
(Jerry Mayer dan John P. Holms eds., Bite-size Einstein, Quotations on Just About Everything From the Greatest Mind of the Twentieth Century. St. Martin's Press, New York, 1996, p. 10)
.
Tetapi, pertemuan perubahan iklim para pemimpin dunia yang pertama kali dilakukan di Kyoto Jepang dan sekarang sedang berlangsung di Mexico serta akan terus berulang kali, tidak nampak menghasilkan apa-apa yang berarti. Mereka hanya tergerak melakukan tawar menawar penjualan karbon, bernegosiasi berapa emisi gas rumah kaca yang hendak mereka turunkan, dan berjuang habis-habisan untuk mendapatkan dana untuk mengatasi perubahan iklim. Seakan semuanya terbungkam dan terlena bahwa keadaan planet ini sudah benar-benar genting. Gerakan-gerakan yang terlihat di masing-masing negara masih berkisar pada hal-hal yang sejak beberapa dasawarsa yang lalu sudah dilakukan, mereka tidak melakukan pada akar permasalahan yang sesungguhnya. Kata-kata “green” hanyalah sebuah slogan yang terus dikumandangkan dan menjadi tren di mana-mana tanpa penerapan yang berarti. Data ilmiah dari para ilmuwan seakan hanya sebagai tumpukan dan pelengkap perpustakan mereka saja.

‘Green’ tentu tidak berarti ‘penghijauan’ atau sekedar ‘penanamapan pohon’ tetapi lebih merupakan ‘tindakan ramah lingkungan’. Jadi, karena perusakan lingkungan terbesar adalah sektor pengembangbiakkan hewan maka kalau kita masih mengkonsumsi daging, tak layaklah kita mengatakan bahwa kita bertindak “green”.

Kita tak perlu mati untuk menyelamatkan Bumi yang indah ini. Cukup dengan melakukan pola makan vegan dan berusaha untuk organik, kita dapat menyelamatkan Bumi.

Sebarkan semua informasi ini dan segeralah bertindak menjadi vegan, atau kita tidak punya kesempatan apapun lagi untuk menyelamatkan Bumi ini.

Kalau pemerintah belum bergerak, kalau teman-teman belum tergerak, kalau media belum banyak melakukan, marilah bersama kami yang berada di seluruh penjuru dunia untuk menjadi vegan dan memberitahu mereka semua untuk bergerak bersama.
Dukung pemerintah untuk berani bertindak dan memutuskan.
Beritahu saudara dan semua sahabat serta orang dekat kita tentang pola hidup yang sangat menyehatkan tubuh dan planet ini.
Katakan kepada media, tulis di tempat mereka tentang bahaya mengkonsumsi produk hewani bagi tubuh dan planet ini.
Informasikan kepada para pekerja kesehatan, baik dokter, pekerja rumah sakit, apotek dst bahwa susu formula sangat tidak baik bagi kesehatan bayi dan juga sangat merusak lingkungan.
Beritahukan kepada semua tentang bahaya logam berat, merkuri, yang begitu berbahaya bagi kesehatan otak dan terdapat pada semua jenis ikan dan hewan laut yang lain!
Semua orang perlu tahu bahwa kolesterol, kandungan antibiotika, hormon pertumbuhan hingga ‘pestisida dan insektisida’ justru lebih banyak terdapat pada sekerat daging daripada seonggok sayuran yang sudah dicuci, justru lebih banyak terdapat pada sebutir telur daripada satu buah mangga, dan justru sangat-sangat banyak terdapat segelas susu formula.

Wahai sahabat dan saudaraku terkasih,
Marilah kita segera bergandengantangan, bergerak bersama untuk menyelamatkan Bumi ini dengan cara yang begitu sederhana, yaitu menjadi vegan dan berusaha organik.

Salam kasih sayang dan perdamaian,


Tim Penyayang Bumi
(informasi lebih lanjut bisa didapatkan di www.SupremeMasterTV.com, atau di www.crisis2peace.org)

1 comments:

Hasim mengatakan...

setuju sekali Mas. Aalam harus dijaga tetap hijau. pohon-pohon harus dibiarkan hidup.

Baca juga artikelku ya. Ini tentang daeraht tujuan wisata di kampungku http://novenrique.blogspot.com/2011/04/yang-tertinggal-di-labuhan-jukung.html

Posting Komentar